jasa buat website caleg - BURSA pendaftaran calon legislatif dari setiap parpol telah di buka. Saatnya parpol juga repot mencari sosok caleg yang cocok serta bisa mendulang kepopuleran partai. Kejelian dalam memilih caleg juga dibutuhkan supaya penduduk tinggal memilih caleg yang bersih dari tindak pidana serta memiliki integritas juga.
Harapannya caleg yang mendaftarkan sesuai dengan ketentuan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomer 20 tahun 2018. Bila tidak cocok dengan ketentuan KPU tersebut begitu wajar caleg itu tidak diterima. Akan tetapi, ketentuan KPU itu tidak akan mulus berjalan serta diaplikasikan dengan baik, jika parpol juga tidak sepaham dengan PKPU itu. Bisa saja, parpol tetap akan mencalonkan caleg sisa narapidana yang dimaksud karena tidak ada kesepakatan barusan. Hal tersebut begitu merugikan kita tentunya bersama KPU. Arah dari peraturan itu juga tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Penyalonan artis
Penyalonan artis menjadi caleg oleh parpol makin santer dikerjakan. Artis dipandang mempunyai popularitas yang baik di mata penduduk, hingga dapat mendulang elektabilitas partai. Sebagaimana Sekretaris Jenderal PAN (Partai Amanat Nasional), Eddy Soeparno menyampaikan PAN menjadikan artis menjadi caleg karena artis miliki modal popularitas. Modal itu dapat turut menyumbang kepopuleran partai pada Pemilu 2019. Kami juga lihat mereka memiliki bakat dan minat di politik (Kompas, 12/7/2018).
Ialah suatu yang baik saat artis ikut juga memeriahkan kontestasi politik penentuan caleg tahun 2019. Tentu saja dengan penyalonan artis menjadi caleg mematuhi PKPU itu. Menjadi, hal tersebut lebih baik serta tidak menodai peraturan yang sudah dibikin oleh KPU. Akan tetapi demikian, masih jujur dan berkarakter kuat mereka juga wajib digali, apa memang dapat untuk menjadi caleg serta menggerakkan amanah rakyat ataukah tidak? Diharapkan artis juga yang turut dalam penyalonan caleg bercita-cita wujudkan kesejahteraan rakyat.
Jika sekedar hanya duduk manis di kantor, terima upah serta angkat-angkat kaki saja tentu saja diinginkan tidak menjadi caleg. Hal tersebut karena memang jabatan menjadi caleg ialah begitu mulia karena memang menjadi penyalur aspirasi rakyat pada pemerintah serta menjalankan pekerjaan serta programnya.
Jadi caleg diinginkan bukan hanya untuk memperoleh hak keuangan saja atau upah, ditambah lagi untuk menguntungkan diri pribadi atau korupsi. Menjadi caleg ialah jadi wakil rakyat yang bekerja juga melayani rakyat serta menjawab masukan mereka pada pemerintah. Tidak ada yang melarang artis untuk turut jadi caleg, karena siapapun memiliki hak karena itu, kecuali yang tertera dalam PKPU.
Ikut sertanya artis dalam penyalonan sebagai caleg ialah bentuk demokrasi yang memang sungguh dijunjung tinggi di negeri ini. Siapapun memiliki hak turut membangun negara dan bangsa tanpa larangan. Dengan demikian, Indonesia tetap akan diketahui menjadi negara yang berdemokrasi.
Janganlah dilupakan juga, demokrasi yang disebut ialah dari rakyat, oleh rakyat serta untuk rakyat. Menjadi, masih pekerjaan dari caleg saat dipilih kelak ialah untuk kemakmuran rakyat. Jadi pemimpin itu ialah untuk rakyat bukan untuk pribadi. Kebutuhan rakyat adalah semuanya dibanding kepentingan pribadi.
Artis juga yang turut dalam penyalonan caleg tahu pekerjaan mereka saat dipilih bukan lagi menjadi entertainer atau menghibur, tapi melayani rakyat dengan kerja riil untuk kemakmuran rakyat itu. Janganlah cuma mengandalkan popularitas saja, akan tetapi tidak dapat untuk bicara serta merubah kehidupan rakyat lebih baik. Harus ditanamkan mulai saat ini jika menjadi caleg ialah penyalur masukan rakyat serta bekerja untuk rakyat.
Cerdas
Kalimat cerdas pilih caleg bukan hanya diperuntukkan kepada penduduk saja, tapi diperuntukkan pada parpol menjadi pengusung juga. Taktik yang digunakan untuk menaikkan kepopuleran dengan jadikan artis menjadi caleg diharap tidak jadi bumerang buat partai politik dan rakyat. Janganlah juga jadi menodai marwah dari wakil rakyat itu juga.
Tujuannya, parpol juga mesti cerdas pilih artis menjadi caleg. Dilihat juga visi serta misinya dan keseriusannya turut dalam politik. Janganlah sampai saat duduk di parlemen membuatnya terlilit tindak pidana terpenting korupsi. Hal tersebut yang begitu dikuatirkan jika parpol tidak cermat dalam memilih calegnya.
Penduduk juga diinginkan juga cerdas nanti lihat pilihannya. Janganlah sampai salah pilih sebelum nanti menyesal. Jeli serta cerdas juga pilih wakil rakyat supaya bangsa tidak selalu menerus terlilit dalam keinginan palsu sebuah perwujudan kesejahteraan rakyat yang tetap keluar dari bibir beberapa pelaku caleg ataupun kepala daerah serta sebagainya.
Semestinya, tiap-tiap caleg yang diambil mewakili parpol saat duduk di parlemen mengingat apakah yang disebutkan Presiden pertama Soekarno, "Jangan sampai kita lupakan untuk tujuan kita, jika beberapa pemimpin datang dari rakyat serta bukan ada atas rakyat". Hal tersebut mengingatkan jika rakyat ialah yang utama diperhatikan saat jadi seseorang pemimpin. Perhatian pada rakyat mesti teratur dengan suatu perwujudan kemauan mereka dengan riil. Tidak ada arti ingkar janji. Saat memimpin, janji mesti ditepati. Oleh karenanya, begitu wajar parpol cerdas dalam pilih calegnya supaya masyarakat tidak selalu rasakan sandiwara saja, tetapi rasakan suatu fakta hidup lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar