Senin, 15 Oktober 2018

Berapa Uang yang Dihabiskan untuk Jadi Wakil Rakyat?

Related image

caleg bekasi 2019 - Sekurang-kurangnya 45 anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sudah dilantik waktu lalu. Seolah berjalan cepat, Bank Jawa timur sudah tawarkan utang pada beberapa calon legislatif dengan proses mudah dan cepat, cukup hanya memakai surat ketetapan (SK) pengangkatan anggota Dewan menjadi agunan.

Beberapa anggota Dewan diberitakan sudah lakukan utang pada bank punya Pemprov Jawa timur itu. Nominalnya sebesar Rp 390 juta. Utang bank itu lebih dari separuh upah mereka saat satu periode. Bila per anggota Dewan upahnya Rp 12 juta per bulan, jadi upah mereka keseluruhan Rp 720 juta saat lima tahun. Lalu, muncul pertanyaan, berapakah yang mereka mengeluarkan untuk pencalegan pada April lantas?

Menurut salah seseorang staf Sekretariat Dewan yang malas namanya dikorankan, cost beberapa wakil rakyat untuk duduk di kursi Dewan nilainya tentu sampai beberapa ratus juta rupiah. “Kata calon legislatif yang sharing pada saya, rata-rata Dewan yang dipilih saat ini habis Rp 800 juta. Sedang yang tidak lolos, rata-rata habisnya lebih dari Rp 300 juta. Cost itu untuk spanduk, baliho, stiker, operasional team sukses, serta sangat banyak untuk 'serangan',” tutur ia, Minggu (7/9/2014). Ia memberikan, ada calon legislatif baru yang lakukan "serangan" alias money politics lebih dari 3x untuk beli nada. Pertama memberikan Rp 50.000, lantas Rp 20.000, lalu Rp 30.000. Serangan itu dikerjakan saat pencoblosan kurang 10 hari, H-7, serta H-1.

“Serangan-serangan calon legislatif baru itu nyatanya ampuh hingga calon legislatif incumbent kebobolan. Walau calon legislatif incumbent telah terasa yakin diri dengan cuma menyerang 1x, pencapaian suaranya kalah dari calon legislatif pendatang baru yang menyerang lebih dari 1x. Ini berlangsung dalam suatu dapil,” narasi ia. Berdasar pada formasi anggota Dewan periode 2014-2019, 69 % adalah muka baru. Marak tersebar di gedung Dewan, ada calon legislatif yang perlu merogoh kocek sampai Rp 1 miliar-Rp 2 miliar untuk jadi wakil rakyat. Dana sebesar itu dapat memperoleh lebih dari 8.000 nada.

Amin Haddar, politisi PPP yang kembali duduk menjadi anggota Dewan pada periode ini, tidak menolak jika cost pencalegannya habiskan uang beberapa ratus juta rupiah. Saat di tanya berapakah cost yang dikeluarkannya, Amin mengakui habiskan Rp 160 juta. Menurutnya, dana itu tidak berapa bila di banding calon legislatif lainnya yang habis semakin banyak. “Tiap dapil, ciri-ciri konstituennya berlainan.

Di dapil saya, beberapa konstituen mesti dirawat. Yang terpenting, masukan serta aduan mereka mesti ditampung serta diperjuangkan. Bila tidak demikian, mereka akan beralih haluan. Saya telah 'menanam' lima tahun dalam periode 2009-2014,” katanya. Mengenai Sukarman, calon legislatif incumbent yang kembali lolos, mengakui habis Rp 60 juta. Sukarman memberikan keyakinan wartawan jika dana beberapa itu cukup sudah untuk mencapai nada. Akan tetapi, sebelum pencalegan, ia mesti berkelanjutan menjaga beberapa konstituennya, termasuk juga penuhi keperluan masyarakat.

Diantaranya, bangun jembatan dengan dana pribadi. Sedang salah satunya calon legislatif incumbent lainnya yang kembali lolos mengakui habis Rp 180 juta. Tapi, itu tidak termasuk juga mobil Grand Livina kepunyaannya yang tidak lama kembali mesti di jual untuk membayar utang waktu pencalegan. “Saya nekat sebab partai saya semangat. Jadi, masalah cost tidak masalah. Telah habis Rp 180 juta, tidak lama kembali Grand Livina saya akan melayang-layang,” kata calon legislatif yang namanya disuruh tidak dijelaskan ini. Penghematan dapat dikerjakan calon legislatif dengan latar belakang pesantren.

Menurut seseorang calon legislatif yang turut dilantik waktu lalu, cost untuk pencalegan tidak demikian besar sebab yang akan memberi suaranya ialah santri, alumni, serta wali santri. “Cukup dengan memfasilitasi transportasi, makan, ya telah pergi. Team sukses dengan dikit orang tetapi efisien berjalan, didanai. Itu cukup sudah mengantar saya ke gedung Dewan. Pertarungan dalam pileg tahun ini memang alot. Baik calon legislatif incumbent ataupun new comer modalnya kuat. Saya saja menang tipis dari calon legislatif separtai. Utang dari Bank Jawa timur oleh rekan-rekan dipakai untuk bayar utang cost pencalegan,” katanya sekalian minta namanya tidak dijelaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact us

Nama

Email *

Pesan *