caleg bekasi - Calon anggota legislatif yang baru pertama-tama bertanding dalam Pemilu 2014 yang akan datang harusnya memiliki potensi bicara masalah negara serta tidak ada kata belajar di DPR. Semua yang terjun ke DPR harusnya mempunyai latar belakang politik yang bagus serta kompeten.
"Mereka mesti bisa kerjakan potensi bahasa politiknya serta janganlah belajar sesudah duduk di DPR. Mesti mengerti dunia politik, karena mereka adalah wakil rakyat," kata ahli komunikasi politik serta periset DPR Lely Arianie dalam diskusi bertopik 'Bukan Calon legislatif Biasa' di Cikini, Jakarta, Sabtu (4/5/2013).
Ia lihat, calon anggota DPR yang maju umumnya instant serta tidak anggota partai. Akan tetapi mereka langsung jadi calon anggota legislatif, tiada proses evaluasi minimum 5 tahun.
"Penilaian saya politisi yang tidak lewat proses meretokrasi ada gegar budaya. Jadi mereka mesti dituntut bicara semuanya," katanya.
Sesaat beberapa artis yang bertanding jadi politisi mempunyai kualitas yang baik, tidak sekedar hanya popular di mass media serta tidak memercayakan popularitas.
"Tetapi artis yang masuk parlemen semestinya dapat cemerlang di alat serta mengakar di publik. Disayangkan kekeliruan saat parpol pilih artis menjadi caleg sebab aspek popularitas," paparnya.
Menurut dia, tidak semua mereka yang popular mempunyai kepopuleran yang bagus. Ditambah lagi popularitas tidak jadi searah dengan kepopulerannya.
Selain itu anggota DPR dari PDIP Bijaksana Wibowo mengatakan, calon anggota DPR dari PDIP mesti lewat proses evaluasi berpolitik dulu sebelum duduk menjadi anggota dewan.
Dicontohkan Sekretaris Departemen Perundang–Undangan DPP PDIP itu, salah satunya anggota DPR dari Fraksi PDIP Rieke Dyah Pitaloka yang artis, tidak dengan instant duduk menjadi legislator. Ia berproses lumayan lama minimum 5 tahun.
"Jadi partai itu perlu orang berkualitas, kemampuan, kompetensi untuk jadi anggota DPR," pungkas Bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar